Thursday, March 15, 2018

Nama Resmi vs Nama Pasaran


Kalau kita mau beli suatu barang, pastinya kita bakal ngomong langsung sama yang jaga tokonya, "Bang, ada barang A ?" (contohnya). Abang jaga toko ini bisa kenal sama barangnya karena dia tahu apa sebutan barang ini di pasaran. Nah, sekarang kita balik posisinya. Abang ini dikasih tahu nama barang yang mau dibeli si konsumen. Ternyata, barang yang satu ini kebetulan tidak dikenalnya lantaran nama yang satu ini sama sekali tidak mirip dengan yang si abang ini tahu dari katalog. Akibatnya, bisa salah barang. Diminta barang A, dikasih barang B.



Urusan penamaan barang, terutama sparepart (yang biasa baca katalog bakal ngerti), memang hampir selalu mengikuti penamaan internasional (biasanya berbahasa Inggris). Barang tersebut sebenarnya bisa dikenali dari apa yang biasa disebut oleh orang banyak, tapi gara-gara nama Inggris ini, bisa terjadi kebingungan, sebenarnya, barang apa sih ini ?

Kenapa kasus yang diambil adalah kasus pada penjualan sparepart ? Karena sparepart, yang jumlahnya bisa puluhan atau ratusan bahkan ribuan per unitnya, butuh ketelitian ekstra untuk memahaminya. Apalagi sparepart tersebut diperuntukkan pada unit yang berbeda namun sparepart yang dipakai sama. Bisa terjadi kesalahpahaman. Apalagi, vendor yang terkesan "malas" mengubah kode atau nama, sementara sparepart tersebut terlihat sama tapi ada perbedaan yang efeknya bisa bikin tambah rusak. Bisa berabe tuh.

Sementara, tidak semua orang mengenal nama resmi dari sparepart tersebut. Memang ada beberapa konsumen yang mengerti tentang nama sparepart ini, tapi untuk bisa menangkap apa yang dibutuhkan oleh si konsumen ini, perlu usaha lebih. Kenapa ? Untuk memastikan barang itu sampai di tangan konsumen dengan benar dan tidak salah-salah sampai bolak balik lihat lagi. Apalagi, kemiripan yang terdapat pada sparepart terkadang perlu ketelitian lebih untuk bisa memastikan barang ini sudah benar. Dan tahu kode barang saja juga belum tentu menjamin, tetapi juga fisik barangnya dengan bantuan katalog.

NB: Tulisan ini hanya sekedar catatan hati yang dituangkan oleh seorang part man dari sebuah bengkel.

Sumber gambar

Load comments